Jumat (5/7) CoppaMagz berkesempatan untuk mewawancarai langsung Ahn Bohyun yang telah sukses menggelar fanmeeting di Hotel Pullman Jakarta pada Sabtu, 6 Juli 2024.
Dalam kesempatan itu Ahn Bohyun spill tipis-tipis tentang film barunya, kesannya terhadap Bali dan Jakarta, hingga mengungkapkan tempat di Indonesia yang ingin dia kunjungi. Lanjut ke segmen balance game, Ahn Bohyun menanggapi pertanyaan agak laen terkait ingin jadi burung merpati atau ingin hidup bersama 100 ekor merpati.
✨ INTERVIEW ✨
Q: Ceritakan tentang film baru kamu ‘The Devil has Moved in’?
A: Tanggal tayang ‘The Devil Has Moved in’ belum ditentukan. Proses syutingnya sangat seru, dimulai dari musim panas tahun lalu. Mungkin akan dirilis dalam tahun ini. Film itu genrenya sangat beragam. Ada melo, ada fantasy. Pasti penonton suka.
Q: Ahn Bohyun sudah mencoba berbagai karakter. Karakter apa yang menurutmu paling sulit dan bagaimana kamu mempersiapkannya?
A: Sebenarnya semua karakter yang aku mainkan memiliki kesulitan masing-masing. Pekerjaan karakter-karakter itu menjadi tantangan baru bagiku dan aku baru pertama kali mencobanya. Jadi tidak ada yang mudah. Karakter yang paling sulit adalah yang ada adegan actionnya. Seperti di ‘My Name,’ ada adegan aku harus bertarung sendirian melawan banyak orang. Aku menjalani latihan serius hingga belajar di action school. Kalau harus memilih, karakterku di ‘My Name’ yang paling susah karena menguras stamina.
Q: Sebelumnya kamu pernah mengisi OST untuk drama ‘See You in My 19th Life.’ Jika ada kesempatan di masa depan, apakah ada rencana untuk mengisi OST lagi?
A: Aku memang suka menyanyi dan mendengarkan musik, tapi ternyata tidak mudah menyanyikan OST. Jadi setelah OST pertama itu, aku sempat kepikiran untuk tidak merilis lagu lagi. Tapi pemikiran itu perlahan berubah setelah aku menjalani tur fanmeeting. Aku melihat fans tau dan ikut menyanyikan lagu itu bersama saat fanmeeting. Itu merupakan momen yang membanggakan bagiku. Aku tidak menyangka orang-orang akan tau lagu itu. Jadi kalau ada kesempatan mengisi OST lagi, aku akan berusaha sebaik mungkin dengan latihan keras.
Q: Sebagai aktor yang serba bisa, genre apa yang paling kamu sukai?
A: Dulu aku berpikir hal-hal yang tidak aku alami sendiri di real life seperti genre melo itu susah. Tapi untungnya karakter sejenis itu aku jalani dengan lancar dan rasanya seperti menemukan warna tersendiri. Tapi aku kebanyakan dipercaya untuk memainkan karakter yang menggunakan fisik seperti di ‘Flex x Cop,’ ‘My Name,’ dan ‘Military Prosecutor Doberman.’ Selain itu aku juga merasa lebih lancar menjalani karakter sejenis itu, jadi secara genre aku paling nyaman di genre action.
Q: Ini kedua kalinya Ahn Bohyun berkunjung ke Indonesia. Bagaimana kesan kamu dibandingkan dengan kunjungan pertama?
A: Bali dan Jakarta sangat berbeda. Kalau ke Bali rasanya sedang liburan, bukan sedang bekerja. Sedangkan Jakarta terasa baru bagiku. Di sana (Bali) rasanya hanya ingin istirahat dan tidak ingin melakukan apa pun. Sedangkan di sini aku ingin berkeliling Jakarta sebagai ibu kota negara ini, ingin melihat ada apa saja di sini dan ingin mengeksplor makanan apa saja yang enak.
Q: Apa ada tempat di Indonesia yang ingin kamu kunjungi selain Bali dan Jakarta?
A: Aku tadi sempat lihat foto Pulau Lombok. Itu seperti Pulau Jeju ya kalau di Korea? Aku ingin berkunjung ke pulau itu. Aku dengar pulaunya luas dan penduduknya banyak. Ada tiga spot camping bagus di sana dan aku rasa semuanya cocok denganku, jadi aku ingin berkunjung ke sana.
Q: Saat berkunjung ke Indonesia, apa makanan Indonesia yang paling berkesan?
A: Aku sangat suka mie dan nasi goreng. Di Korea juga dijual kan itu yang kemasannya lebih kecil dibanding ramyeon Korea. Aku pernah sekali makan langsung dua bungkus. Seingatku saat ke Bali aku tidak sempat makan itu, jadi saat di Jakarta aku pasti akan makan.
Q: Sampaikan pesan hangat untuk fans Indonesia!
A: Selama COVID-19, sangat sulit untuk bertemu dengan fans luar negeri. Aku sempat terkejut melihat banyak sekali komentar dukungan dari fans Indonesia di media sosial. Ditarik beberapa tahun ke belakang, fans Indonesia sangat berkesan karena selalu merayakan ulang tahunku dan bahkan staf agensiku. Aku sangat berterimakasih dan bersyukur akhirnya bisa mengadakan fanmeeting di sini. Jakarta menjadi kota terakhir di tur kali ini. Sekeras usahaku mempersiapkannya, aku akan berusaha meninggalkan kesan yang baik dan menyapa fans lagi lewat project yang bagus agar bisa kembali lagi ke sini.
✨ BALANCE GAME ✨
1) Sepanjang drama memainkan karakter usia remaja VS usia 50 tahun
A: Meski aku belum tau bagaimana rasanya usia 50… Tapi karena penampilanku tidak bisa kembali jadi remaja, aku pilih usia 50 tahun. Selain itu juga karena memainkan karakter 50 tahun berarti aktingnya harus lebih dalam dan profesi usia itu lebih beragam.
2) Selamanya tidak bisa olahraga VS selamanya tidak bisa berakting
A: Selamanya tidak bisa olahraga. Karena sebenarnya olahraga bisa dilebur ke dalam kegiatan sehari-hari. Dan jujur aku olahraga juga bukan karena suka, sebenarnya terpaksa demi menjaga kebugaran karena aku suka makan juga.
3) Hidup sebagai merpati selama setahun VS hidup dengan 100 ekor merpati selama setahun
A: Tentu saja hidup sebagai merpati. Wah pertanyaannya agak laen ya. Menurutku tidak terlalu buruk hidup dengan terbang ke sana kemari sebagai merpati, asal tidak dicaplok pemangsa saja.
4) Selamanya memainkan peran jahat VS selamanya memainkan peran sad boy
A: Selamanya sad boy. Peran jahat sebenarnya juga tidak buruk, tapi pasti ada kalanya kena hujatan. Jadi aku lebih memilih selamanya jadi sad boy yang cintanya tak terbalas.
5) Jika ada kesempatan mengisi OST lagi, genre ballad VS genre rock
A: Genre rock! Aku percaya diri karena suka mendengarkan genre itu. Kalau untuk dinyanyikan di fanmeeting, ballad memang tidak buruk, tapi lebih baik jika lagunya bisa dinyanyikan dan diteriakkan bersama. Jadi aku pilih rock.